Minggu, 29 November 2015

Tak Tahu Ini Apa

Tak tahu ini apa. Masak sama anak kecil. Hmmmm... apa yang terjadi? What happen...? dia mirip, tapi siapa? mungkinkah di masa laluku.. tapi siapa? atau seseorang yang di bank? Atau aktor film, tapi dia pas banget buat film ku. Tapi jadi siapa? peran apa? Lebih tepatnya pencuri hati yang masih kecil dan terlihat dewasa, hmmm...., kupandangi dia dari jauh, tapi hanya senyum manisnya yang ku peroleh. Ku ingin coba tanya padanya, tapi Aku tak bisa. Olala, akhirnya aku tanya pada temannya.
Kelas berapakah ia?”, tanyaku penasaran tapi ku coba menghadapi gelombang penasaranku. We o we... kelas dua. Dua SMP, masak aku terpukau dengan anak masih kecil? Ya tuhan, gayanya sungguh anggun. Dari baju, celana, dan kopiah yang dikenakannya pas banget di tubuhnya, seperti di pesantren, tampilannya menawan. Hmmm... sungguh, memang aku tahu kalau disana tak ada yang lebih tua usianya, tapi salah besar aku menilainya, kukira dia dua SMA atau tiga SMA, eh meleset, semuanya salah, aku terjebak
dengan pandangan itu, bumbu yang sangat enak, nikmat dan mengesankan pandangan dan tenang, menyejukkan hatiku. Sepertinya dia merasakan sama apa yang kurasakan. Tatapan dan senyumnya ketika beradu denganku, kurasakan betapa indahnya, lagu karmila mengiringi hatiku yang sedang merasakan tak karuan. Sulit ku pahami.
Namanya Tio. Tio apa Pio...entahlah. Tak tahu aku harus apa. Peran apa yang cocok buat dia. Dan mengapa hatiku tergerak untuk memberinya peran dalam film yang belum pernah aku rancang sebelumnya, Masya Allah....  mungkinkah maksud hatiku adalah memberinya peran dalam film yang sesungguhnya, yaitu dalam skenario tuhan. Oh my God.... Allahuakbar.... Subhanallah... Apa kata dunia??? Mungkinkah? Mungkin hanya kagum. Yeah.. hanya kagum. Dan kagum yang entah datangnya dari mana, oleh siapa dan untuk siapa. Tatapan nakal darinya seolah mempermainkan birama dalam hatiku. Karmila menjadi sebuah drama yang dibintangi oleh seseorang yang menjadi zahrana. Hmmmm.... tak bisa kulupakan wajahnya, ku ingin bertemu lagi meski hanya selintas. Kuingin ngomong, ngobrol dan lebih ingin tahu hari-harinya seperti apa. Astaghfirullah... kusadari itu semua mustahil, tapi tidak ada yang mustahil dalam dunia ini, bila skenario sudah tetulis sejak di lauhul mahfudz.
Sungguh indah skenario Tuhan, tak ada yang bisa menandinginya, begitu terasa sejuk dan hangatnya, panas dinginnya, terperi begitu indah, dalam sukma bisa terpatri lukisan kata tak terhingga untuk Sang Ilahi Robbi. Alhamdulillah, kuucap syukur pada-Mu ya Robb....  semua ada padamu, milikmu dan hanya kau titipkan belaka pada anak manusia. Allahu Robbi...
Terus begitu perasaanku, sampai-sampai Aku terganggu dalam tidur nyenyakku. Dia selalu muncul saat Aku terdiam dan sendiri, membuyarkan lamunanku dan menggantinya dengan dirinya, sesuatu penuh dengan dirinya. Terjebak ku dalam kemelut cinta ini, sungguh tak masuk akal, tapi indah, biarlah kunikmati mumpung masih ada di dunia, karena lambat laun Aku, umurku, dan tubuhku akan luluh dimakan usia dan tinggalkan dunia ini untuk selamanya. Nakalkah Aku? Heehh, i don’t care... yang penting kurasa bahagia, tapi sekarang aku harus berbuat apa, aku tak tahu, dan pada siapa aku harus bertanya, hanya ingin mengungkapkan padanya kalau aku ingin bertemu untuk sekali lagi atau bila mungkin berkali-kali lagi. Kupikir sekali lagi peran apa yang cocok dan pantas untuk dirinya... sebagai seorang sutradara aku seharusnya memilihkan peran yang pas buat aktor dan aktrisku, tapi ini sungguh sulit bagiku untuk memilihkannya.
Hari berlalu, dan tanpa pikiran apapun Aku bertemu lagi dengannya, Organisasi yang aku ikuti di musholla, saat mengadakan acara santunan pada sebuah panti yang mana telah aku kunjungi sama teman-teman baksos kemarin, saat bertemu dengannya, tak tahu pasti, dia tinggal di panti tersebut ataukah di desa dimana panti itu terletak. Kulihat ia meski dia tak melihatku sampai-sampai aku menyuruh teman pubdekdok untuk memotretnya. Gile gue... biarin, emang begitu rasaku. Aku ingin ngomong sepatah kata yang mungkin itu tak memberi arti sama sekali, tapi ku ingin mendengar suaranya saat dia bicara, oh iya, ternyata namanya itu Vio, Alivio. Tak peduli dah siapa namanya, yang penting .... eh namanya juga penting, barangkali aku membutuhkannya untuk menjadikan ia peran di film ku... so sweet banget deh pokoknya...
Vio..Vio... matamu tak terlalu lebar, dan semakin menyipit saat kau tersenyum, kulihat sepintas senyummu yang menawan, terlihat dewasa sekali dirimu. Mungkin aku harus sadar kalau kamu itu adek aku dan memang pantas jadi adek aku. Secara umur, lebih tua aku, ah tapi apa salahnya aku menyayanginya. Jujur saja rasa itu muncul dari yang namanya kagum, hanya itu dan tidak lebih. Sungguh indahnya, namun bagi Vio mungkin aku sudah gila, biarlah. Atau mungkin aja hanya sekadar senang sesaat. Anak segitu , dan aku merasa senang di dekatnya, selalu ku cari senyumnya dengan diam-diam, dan membiarkan dirinya berekspresi bebas tanpa terlihat olehku, padahal aku menyemut ,menyembunyikan tubuhku di belakang.
Saat tiba acara, kulihat dia duduk di baris depan bersama dengan teman-temannya yang lain. Acara demi acara berlangsung sangat menyenangkan. Tiba waktu pembagian santunan, setelah melewati pintu, entah kenapa Aku ingin sekali menoleh ke belakang. Subhanallah,, Dia di situ dan kata-kata meluncur dari bibirku “Hai..”. Tapi dia hanya tersenyum. Sungguh manis senyum yang ia pancarkan, begitu melukai hatiku. Oh sakitnya terasa sudah hingga sekarang membekas menjadi luka bahagia, meski ku tak tahu pasti kapan kita akan bertemu lagi, entah itu sengaja bertemu atau dipertemukan sang waktu. Aku tak tahu ini apa. Begitu sulit ku bayangkan dan begitu sulit untuk kusadari, racun apa ini yang tiba-tiba merasuki tubuhku, tiba-tiba saja aku langsung memalingkan mukaku darinya setelah melihat senyumnya, bukankah seharusnya aku bertanya tentang “masih ingatkah sama aku?” atau “kamu kelas berapa?” dengan nada yang pura-pura nggak tahu atau “kamu tinggal di panti itu juga?” atau entah yang lainnya. Bukannya aku ingin sedikit waktu untuk ngobrol dengan dia meski hal yang tidak penting yang dibahas, begitu cepat itu terjadi tapi itu masih hangat dalam ingatanku, aku terkesiap tak ingin dilihatnya tapi aku ingin melihatnya tanpa ingin dilihat olehnya, bodohnya aku, hingga bisa terjungkal di lembah seperti ini, tak ada namanya yang jelas mengenai tempat apa ini, apakah alam khayal ku? Tak tahu ini apa, sungguh hatiku benar-benar merasakan hawa kerinduan yang mendalam dan menjulur menjalari di sekujur tubuh. Tapi apa daya aku disini dan dia disana. Tentunya aku dan dia berbeda, bayangkan, dua smp bukk? Aku sudah semester dua mau menginjak semester tiga, mana mungkin dia mau? Tapi kulihat selintas sinar yang sepertinya dia juga mempunyai rasa yang sama denganku, tapi aku tidak menampakkan kalau aku mencintainya sebagai sesuatu yang spesial, padahal dia memang spesial bagiku, hanya kutampakkan padanya rasa cinta selayaknya kakak terhadap adiknya. Tapi sepertinya aku ingin membiarkan ini. Mungkin seandainya nanti bertemu lagi dan aku masih ingat aku ingin merekrutnya menjadi aktor di film yang aku sutradarai. Semoga mimpiku semua menjadi kenyataan dan bukan khayalan tiada bermakna. Senyum sumringah ku pancarkan mengiringi dirimu pergi menjauh dari tempatku berdiri, meski dalam remang-remang lampu jalan ku tak bisa membedakan mana dirimu dan mana temanmu. Kau mulai menjauh, mungkin sudah saatnya kau pergi setelah menghiburku hari ini dan empat hari yang lalu.
Kuucapkan terima kasihku pada Dzat yang telah mempertemukan dan kuucapkan thank you ku pada seberapa gelintir acara yang mempertemukanku padamu serta kuucapkan matur suwun ku padamu telah menghiburku, indah berada dalam tatapan matamu, sejuk ketika kau mendekat dan mematung di sampingku. Kulihat kau sunggingkan senyum membelakangiku, tapi aku tahu meski ku tak lihat dengan jelas hanya karena posisi ku tak segaris dengan posisimu berdiri.

Haaahhh........ selamat tinggal dan sampai jumpa kembali. Mungkin nanti bila kita bertemu lagi, jangan lupakan aku. Oke !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hati

Assalamualaikum sahabat semua.. long time no see.. how are you today.. Sudah lama aku tak nge-post tulisan apapun, tapi kini aku ingin men...