Senin, 25 April 2016

Secarik kertas

Lakonnya, Secarik Kertas

Secarik kertas yang aku tempel di tubuh lemari, tepatnya di salah satu sisinya memaksa diriku berpikir keras untuk menuangkan sutau hal di layar kertas digital ini. Sekalipun aku tak punya ide, aku memutar otak agar menemukan ide yang pas dan cocok buat ditulis. Tapi sampai saat ini aku bingung mau menulis apa. Akhirnya aku putuskan menulis tentang secaraik kertas yang memaksa ku menulis itu.
Sekitar Jumat lalu aku menempelnya di lemari. Aku pun berusaha dan berkomitmen selalu melakukan apa yang tertera diatas kertas putih itu. Sebisa mugkin aku akan mencoba. Terus dan terus. Terkadang aku harus terjaga sampai menginjak pukul sebelas malam. Biasanya aku jarang tidur sampai jam segitu.
Hanya lima kata

Senin, 18 April 2016

Only Allah

Only Allah

“Tiap detik orang bisa berubah”, iya aku tahu dan percaya itu. Bahkan rencana yang sedemikian matang pun bisa berubah. Seperti tadi sob, rencanaku berubah tapi akhirya tetap terlaksana sih. Tanpa tangan Allah semuanya tidak bisa terjadi. Allah menyelematkan diriku. Ketika aku menginginkan sesuatu, dan kalau itu tidak baik menurut pandangan Allah, maka Allah akan menggagalkannya. Mudah bagi Allah untuk melakukannya. Kun fayakun, jadilah maka jadi. Sedangkan sebagai seorang hamba, pastinya kita kudu sami’na wa ato’na. Sendiko dawuh saja. Begitu kiranya. Apa yang Allah perintahkan, lakukan saja.
Jika kau bertanya padaku, apa sih pahalanya? Ya mana kutahu, kan itu kehendak Allah, biar Allah yang mengurusnya. Itu urusan Allah, bukan urusanku. Aku mah kagak tahu apa-apa. Aku cuma nyebarin

Selasa, 12 April 2016

Again

Lagi-lagi…

Sebenarnya aku sudah pernah menuliskannya. Di blog ini juga. seperti biasa, aku terinspirasi oleh senyumnya. Tulisanku kali ini juga terinspirasi oleh senyumnya. Entah apa pasal, aku merindukan senyumnya. Hanya saja aku mencoba berdamai dengan itu semua. biarkan berjalan secara alami. Aku tidak ingin kehilangan dia. Aku merasakannya. Tapi aku tetap sadar, aku menganggapnya sebatas teman. Begitu pula dirinya dan aku paham. Tapi pengetahuanku terbatas untuk tahu keputusanNya. Jujur, dia teman yang baik. Aku akui itu, walaupun ada beberapa hal yang tidak berkesan, tapi aku menolerirnya.
Sekali lagi aku membayangkan wajahnya. Manis. Membayangkan dirinya tersenyum, aku ikut tersenyum. Bahkan dunia sekitar ikut tersenyum. Maka aku tidak ingin kehilangan senyumnya. Aku tidak

Senin, 04 April 2016

Dream

The Dream

Bicara tentang mimpi, aku juga punya mimpi. Aku ingin menjadi banyak hal. Aku ingin jadi pendidik, pengusaha, dan penulis. Bahkan sempat terpikir menjadi wartawan. Pula sutradara. Aku tahu profesi wartawan sangat beresiko. Karena dewasa kini, informasi menjadi sedemikian mahal. Masyarakat sudah bergeser. Dari masyarakat nyata menjadi masyarakat virtual alias masyarakat informasi. Sebuah kelompok yang dipersatukan dengan informasi. Pada tulisanku kali ini, aku tidak membahas tentang itu. Tapi tentang mimpiku. Aku ingin membuka sebuah taman baca. Aku punya sederetan kegiatan yang akan aku tekuni. Aku sudah mencatatnya. Semoga saja semuanya bisa terwujud.
Awal ini aku mencoba membuka olshop. Alhamdulillah, kini aku mulai merambah ke offline. Jadi tidak

Hati

Assalamualaikum sahabat semua.. long time no see.. how are you today.. Sudah lama aku tak nge-post tulisan apapun, tapi kini aku ingin men...