Only Allah
“Tiap detik orang bisa
berubah”, iya aku tahu dan percaya itu. Bahkan rencana yang sedemikian matang
pun bisa berubah. Seperti tadi sob, rencanaku berubah tapi akhirya tetap
terlaksana sih. Tanpa tangan Allah semuanya tidak bisa terjadi. Allah menyelematkan
diriku. Ketika aku menginginkan sesuatu, dan kalau itu tidak baik menurut
pandangan Allah, maka Allah akan menggagalkannya. Mudah bagi Allah untuk
melakukannya. Kun fayakun, jadilah
maka jadi. Sedangkan sebagai seorang hamba, pastinya kita kudu sami’na wa ato’na. Sendiko dawuh saja.
Begitu kiranya. Apa yang Allah perintahkan, lakukan saja.
Jika kau bertanya padaku,
apa sih pahalanya? Ya mana kutahu, kan itu kehendak Allah, biar Allah yang
mengurusnya. Itu urusan Allah, bukan urusanku. Aku mah kagak tahu apa-apa. Aku
cuma nyebarin
perintah, hanya itu. Just
one.
Allah akan menyelamatkan
hamba-hambanya tanpa pandang bulu. Hambanya yang rajin sholat, yang sholatnya
bolong-bolong, bahkan yang tidak pernah sholat sekalipun. Apa kau pernah
merenungkannya?
Dulu ada sebuah kisah sobat,
kurang lebihnya, begini ceritanya. Ada seorang syekh, beliau ingin memperistri
seorang perempuan yang menurutnya cantik. Tapi, perempuan itu menolak. Sang
syekh tidak habis pikir, mana mungkin dirinya ditolak? Bahkan menurut versinya
sendiri, dirinya adalah seorang hamba pilihan Allah. Pengikut setia ahlussunah
wal jamaah. Tak mungkin lamarannya ditolak. Karena tidak terima dengan
penolakan tersebut, usut punya usut, syekh mendatangi dukun sakti yang konon
dia bisa membuat jampi-jampi untuk memikat seseorang. Kesanalah syekh tersebut.
Maka kata sang dukun, dia
akan membantu memikat perempuan yang disenangi oleh syekh dengan syarat. Selama
tujuh hari (kalau tak salah ya pecinta) sang syekh tidak diperbolehkan
melakukan amalan-amalan shaleh yang selama ini ia kerjakan. Ia harus melanggar
perintah-perintah itu. Baru setelah itu, si dukun akan membuat perempuan itu
tergila-gila pada sang syekh. Akhirnya sang syekh menyanggupi. Lalu beliau
pulang kembali ke kediamannya.
Ia tidak sholat sebagaimana
biasanya, tidak juga mengaji atau puasa. Bahkan syekh minum-minuman keras,
mabuk-mabukan. Ia sama sekali tak pernah melakukan amalan-amalan yang selama
ini ia lakukan sebagai bentuk perwujudan kasih sayangnya pada Sang Khaliq.
Genap tujuh hari, sang syekh kembali ke dukun itu. Seperti janjinya, si dukun
akan membuat perempuan yang disenangi syekh tergila-gila pada syekh. Namun
beberapa kali dia memulai ritualnya, memberikan jampi-jampi pada syekh, si
dukun merasa bingung.
Mengapa jampi-jampinya tidak
bisa berkhasiat pada diri syekh.
Dukun itu berkata, “wahai syekh, apa kamu
melanggar apa yang aku perintahkan untuk tidak melakukan amalan-amalan shaleh
selama tujuh hari?”
“Iya. Aku tidak sholat selama tujuh hari. Tidak
juga membaca al-quran, tidak juga puasa.” “Lalu, mengapa jampi-jampiku tidak
bekerja? Coba kau ingat sekali lagi, apa yang pernah kau lakukan selain itu?”
Syekh berpikir keras.
Lalu katanya, “aku benar-benar tidak
melakukan apapun, bahkan aku juga ikut mabuk-mabukan. Hanya saja tadi saat
perjalananku kesini, ada batu kecil di tengah jalan yang bisa mengganggu bahkan
mencelakakan orang yang lewat. Lalu aku memindahkannya ke pinggir, agar tidak
mengganggu.”
Si dukun manggut-manggut.
“Sungguh Allah sangat menyayangi hambanya.
Hambanya yang berbuat dosa saja diselamatkan, apalagi yang taat. Padahal hanya
melakukan hal sekecil itu.”
Seketika sang syekh
menangis. Ia tersadar. Batinnya terguncang. Tanpa basa basi, sang syekh pergi
dari kediaman si dukun sambil berulang kali istighfar kepada Allah, memohon
kepada Allah. Perkataan si dukun menyentuh kalbu sang syekh. Lalu ia bertobat
kepada Allah dengan sebenar-benar taubat.
Nah begitulah ceritanya. Allah
Maha Rahman dan Maha Rahim. Sebaik-baik penolong hanyalah Allah. Cukup Allah
lah sebagai penolong kita. Tak ada yang lain except Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar