Senin, 18 April 2016

Only Allah

Only Allah

“Tiap detik orang bisa berubah”, iya aku tahu dan percaya itu. Bahkan rencana yang sedemikian matang pun bisa berubah. Seperti tadi sob, rencanaku berubah tapi akhirya tetap terlaksana sih. Tanpa tangan Allah semuanya tidak bisa terjadi. Allah menyelematkan diriku. Ketika aku menginginkan sesuatu, dan kalau itu tidak baik menurut pandangan Allah, maka Allah akan menggagalkannya. Mudah bagi Allah untuk melakukannya. Kun fayakun, jadilah maka jadi. Sedangkan sebagai seorang hamba, pastinya kita kudu sami’na wa ato’na. Sendiko dawuh saja. Begitu kiranya. Apa yang Allah perintahkan, lakukan saja.
Jika kau bertanya padaku, apa sih pahalanya? Ya mana kutahu, kan itu kehendak Allah, biar Allah yang mengurusnya. Itu urusan Allah, bukan urusanku. Aku mah kagak tahu apa-apa. Aku cuma nyebarin
perintah, hanya itu. Just one.
Allah akan menyelamatkan hamba-hambanya tanpa pandang bulu. Hambanya yang rajin sholat, yang sholatnya bolong-bolong, bahkan yang tidak pernah sholat sekalipun. Apa kau pernah merenungkannya?
Dulu ada sebuah kisah sobat, kurang lebihnya, begini ceritanya. Ada seorang syekh, beliau ingin memperistri seorang perempuan yang menurutnya cantik. Tapi, perempuan itu menolak. Sang syekh tidak habis pikir, mana mungkin dirinya ditolak? Bahkan menurut versinya sendiri, dirinya adalah seorang hamba pilihan Allah. Pengikut setia ahlussunah wal jamaah. Tak mungkin lamarannya ditolak. Karena tidak terima dengan penolakan tersebut, usut punya usut, syekh mendatangi dukun sakti yang konon dia bisa membuat jampi-jampi untuk memikat seseorang. Kesanalah syekh tersebut.
Maka kata sang dukun, dia akan membantu memikat perempuan yang disenangi oleh syekh dengan syarat. Selama tujuh hari (kalau tak salah ya pecinta) sang syekh tidak diperbolehkan melakukan amalan-amalan shaleh yang selama ini ia kerjakan. Ia harus melanggar perintah-perintah itu. Baru setelah itu, si dukun akan membuat perempuan itu tergila-gila pada sang syekh. Akhirnya sang syekh menyanggupi. Lalu beliau pulang kembali ke kediamannya.
Ia tidak sholat sebagaimana biasanya, tidak juga mengaji atau puasa. Bahkan syekh minum-minuman keras, mabuk-mabukan. Ia sama sekali tak pernah melakukan amalan-amalan yang selama ini ia lakukan sebagai bentuk perwujudan kasih sayangnya pada Sang Khaliq. Genap tujuh hari, sang syekh kembali ke dukun itu. Seperti janjinya, si dukun akan membuat perempuan yang disenangi syekh tergila-gila pada syekh. Namun beberapa kali dia memulai ritualnya, memberikan jampi-jampi pada syekh, si dukun merasa bingung.
Mengapa jampi-jampinya tidak bisa berkhasiat pada diri syekh.
Dukun itu berkata, “wahai syekh, apa kamu melanggar apa yang aku perintahkan untuk tidak melakukan amalan-amalan shaleh selama tujuh hari?”
“Iya. Aku tidak sholat selama tujuh hari. Tidak juga membaca al-quran, tidak juga puasa.” “Lalu, mengapa jampi-jampiku tidak bekerja? Coba kau ingat sekali lagi, apa yang pernah kau lakukan selain itu?”
Syekh berpikir keras.
Lalu katanya, “aku benar-benar tidak melakukan apapun, bahkan aku juga ikut mabuk-mabukan. Hanya saja tadi saat perjalananku kesini, ada batu kecil di tengah jalan yang bisa mengganggu bahkan mencelakakan orang yang lewat. Lalu aku memindahkannya ke pinggir, agar tidak mengganggu.”
Si dukun manggut-manggut.
“Sungguh Allah sangat menyayangi hambanya. Hambanya yang berbuat dosa saja diselamatkan, apalagi yang taat. Padahal hanya melakukan hal sekecil itu.”
Seketika sang syekh menangis. Ia tersadar. Batinnya terguncang. Tanpa basa basi, sang syekh pergi dari kediaman si dukun sambil berulang kali istighfar kepada Allah, memohon kepada Allah. Perkataan si dukun menyentuh kalbu sang syekh. Lalu ia bertobat kepada Allah dengan sebenar-benar taubat.

Nah begitulah ceritanya. Allah Maha Rahman dan Maha Rahim. Sebaik-baik penolong hanyalah Allah. Cukup Allah lah sebagai penolong kita. Tak ada yang lain except Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hati

Assalamualaikum sahabat semua.. long time no see.. how are you today.. Sudah lama aku tak nge-post tulisan apapun, tapi kini aku ingin men...