Sabtu, 28 November 2015

Tutorial Ngepet

Duwit, duwit, dan duwit. Gesek-gesek dinding. Lilin menyala liar. Betul-betul dilindungi. Takut padam. Ajaib. Duwit segudang muncul tepat di depan lilin. Kaya mendadak.

Bandingkan dengan ini,

Ilmu, ilmu, dan ilmu. Gabung di majelis ilmu, bergaul dengan orang berilmu, mengamalkan ilmu. Ikhlas. Betul-betul tanpa pamrih. Takut dosa.
Ajaib. Orang-orang berkerumun di sekitar. Ilmu manfaat.

Apa kalian bisa membandingkan dua tutorial ngepet di atas?
Pasti kalian terheran-heran, sebenarnya apa sih isi tulisan ini? bercerita tentang apa sih? Tutorial ngepet? Maksudnya?
Langsung saja ya kawan?
Di halaman ini, saya mau berbagi tutorial ngepet, barangkali bermanfaat bagi kawan sekalian. Sebenarnya banyak sih tulisan-tulisan yang memuat tentang tutorial ngepet ini. hanya saja judulnya berbeda. Hehe.
Disini kita akan belajar ngepet ilmu, kawan. Kau tahu ilmu bisa diperoleh dimana saja, kapan saja, apapun keadaannya. Jadi tidak hanya di gerbang-gerbang sekolah, gerbang-gerbang les. Bukan hanya disitu kawan. Tapi jauh lebih besar, lebih hebat. Pada alam kawan. ALAM. Alam sekitar ini, yang sehari-hari mungkin kita melihatnya tapi kita tak pernah menelisik maknanya. Atau bisa jadi luput dari pandangan. Tapi sayangnya  bukan itu yang saya maksud.
Yang namanya ngepet itu kan instan. Tinggal ikuti ritualnya, gesek-gesek, dapet deh.. kalo mau ngepet ilmu, juga sama. Ikuti ritualnya, amalkan, dapet deh… nggak percaya? Coba aja..
Baiklah, untuk lebih memahaminya, saya akan coba menjelaskannya lebih detail.
Kalian pernah dengar kata pepatah “ketika kita bergaul dengan penjual minyak wangi, maka mau tidak mau kita akan terciprat bau wanginya, dan ketika kita bergaul dengan tukang penjual bangkai, mau tidak mau kita akan terciprat bau bangkainya”? nah kita bisa memaknainya seperti ini, “ketika kita bergaul dengan orang yang berilmu, pasti kita akan tertular akan ilmunya. Begitu pula sebaliknya.”
Apa kau sudah mengerti kawan? Mungkin ini bisa jadi jawaban ketika ada yang bertanya “mengapa tombo ati yang ketiga itu, adalah berkumpul dengan orang yang sholeh?” karena dengan berkumpul dengan orang yang shaleh, kita tidak hanya terperciki keshalehannya. Tetapi juga akan berimbas pada kehidupan sehari-hari kita. Hati akan menjadi lebih tenang. Orang shaleh itu kan dekat dengan Allah. Ketika kita dekat dengan Allah, kita juga akan merasakan ‘rasa tenang’ itu.
Pertanyaan selanjutnya, apakah orang yang shaleh juga berarti orang yang berilmu? Jawaban saya, sudah pasti. Sebab orang shaleh dekat dengan Allah yang merajai semua ilmu.

Yukk perbaiki hidup. Mulailah lihat sekitar. Siapa teman kita? Apa dia mengajak kita mendekat pada Allah? Bila iya, Alhamdulillah. Mari kita mengajak kawan lainnya. Bila belum, Astaghfirullah. Mari kita mengajak mereka untuk mendekat pada Allah.


Semoga bermanfaat dengan segala keterbatasan ilmu yang kumiliki J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hati

Assalamualaikum sahabat semua.. long time no see.. how are you today.. Sudah lama aku tak nge-post tulisan apapun, tapi kini aku ingin men...