Tutorial
Ngepet
Duwit, duwit, dan
duwit. Gesek-gesek dinding. Lilin menyala liar. Betul-betul dilindungi. Takut
padam. Ajaib. Duwit segudang muncul tepat di depan lilin. Kaya mendadak.
Bandingkan dengan ini,
Ilmu, ilmu, dan ilmu.
Gabung di majelis ilmu, bergaul dengan orang berilmu, mengamalkan ilmu. Ikhlas.
Betul-betul tanpa pamrih. Takut dosa.
Ajaib. Orang-orang berkerumun di sekitar.
Ilmu manfaat.
Apa kalian bisa membandingkan dua
tutorial ngepet di atas?
Pasti kalian
terheran-heran, sebenarnya apa sih isi tulisan ini? bercerita tentang apa sih?
Tutorial ngepet? Maksudnya?
Langsung saja ya kawan?
Di halaman ini, saya
mau berbagi tutorial ngepet, barangkali bermanfaat bagi kawan sekalian.
Sebenarnya banyak sih tulisan-tulisan yang memuat tentang tutorial ngepet ini.
hanya saja judulnya berbeda. Hehe.
Disini kita akan
belajar ngepet ilmu, kawan. Kau tahu ilmu bisa diperoleh dimana saja, kapan
saja, apapun keadaannya. Jadi tidak hanya di gerbang-gerbang sekolah,
gerbang-gerbang les. Bukan hanya disitu kawan. Tapi jauh lebih besar, lebih
hebat. Pada alam kawan. ALAM. Alam sekitar ini, yang sehari-hari mungkin kita
melihatnya tapi kita tak pernah menelisik maknanya. Atau bisa jadi luput dari
pandangan. Tapi sayangnya bukan itu yang
saya maksud.
Yang namanya ngepet
itu kan instan. Tinggal ikuti ritualnya, gesek-gesek, dapet deh.. kalo mau
ngepet ilmu, juga sama. Ikuti ritualnya, amalkan, dapet deh… nggak percaya?
Coba aja..
Baiklah, untuk lebih memahaminya, saya
akan coba menjelaskannya lebih detail.
Kalian pernah dengar
kata pepatah “ketika kita bergaul dengan penjual minyak wangi, maka mau tidak
mau kita akan terciprat bau wanginya, dan ketika kita bergaul dengan tukang
penjual bangkai, mau tidak mau kita akan terciprat bau bangkainya”? nah kita
bisa memaknainya seperti ini, “ketika kita bergaul dengan orang yang berilmu,
pasti kita akan tertular akan ilmunya. Begitu pula sebaliknya.”
Apa kau sudah
mengerti kawan? Mungkin ini bisa jadi jawaban ketika ada yang bertanya “mengapa
tombo ati yang ketiga itu, adalah
berkumpul dengan orang yang sholeh?” karena dengan berkumpul dengan orang yang
shaleh, kita tidak hanya terperciki keshalehannya. Tetapi juga akan berimbas
pada kehidupan sehari-hari kita. Hati akan menjadi lebih tenang. Orang shaleh
itu kan dekat dengan Allah. Ketika kita dekat dengan Allah, kita juga akan
merasakan ‘rasa tenang’ itu.
Pertanyaan
selanjutnya, apakah orang yang shaleh juga berarti orang yang berilmu? Jawaban
saya, sudah pasti. Sebab orang shaleh dekat dengan Allah yang merajai semua ilmu.
Yukk perbaiki hidup. Mulailah lihat
sekitar. Siapa teman kita? Apa dia mengajak kita mendekat pada Allah? Bila iya,
Alhamdulillah. Mari kita mengajak kawan lainnya. Bila belum, Astaghfirullah.
Mari kita mengajak mereka untuk mendekat pada Allah.
Semoga bermanfaat dengan segala
keterbatasan ilmu yang kumiliki J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar