Hening...
hening..
malam yang syahdu,
ditemani rintik-rintik hujan yang tak kunjung berhenti.
aku duduk di salah satu sisi jendela,
menghadap komputer.
kuketik sesuatu di lembar layarnya,
sebagai ganti musik di atas kesendirianku..
hening..
aku tidak kedinginan di bawah sini,
aku juga tidak
kehujanan,
tapi aku kesepian,
sepi di malam yang sedang merangkak.
hening..
gemerisik suara seakan tiada,
alunan musik nan mendayu hanya terdengar di hati,
karena tadi dia hanya memandang tanpa menyapa.
hening..
aku mulai merasakannya,
kala tadi dirinya memalingkan wajah,
ketika dia berusaha menghindar,
tanpa kutahu dosa apa yang kulakukan.
hening..
biarlah waktu yang akan memperbaiki,
biarlah waktu yang akan bercerita,
tentang rasa yang tidak tahu apa artinya,
dan bahkan aku sendiri pun ragu.
hening..
selamat datang dan sampai jumpa kembali..
Hening dan hujan kolaborasi yang sempurna untuk gambarkan keresahan, kegelisahan, dan penantian.
BalasHapusLike puisinya mbak, bagus!