Selasa, 29 Maret 2016

Mimpi

Ingin Aku Jelajahi Tiap Jengkal Dunia

Keinginan untuk keliling dunia terbit ketika aku mulai bisa membaca. Bukan hanya bisa membaca tetapi benar-benar bisa membaca. Karena latar yang disuguhkan pengarang lewat cerita-ceritanya, aku terpesona. Seakan-akan aku terkena sihir yang membuatku ingin menginjakkan kaki di latar tempat dimana cerita itu terjadi. Meskipun hanya membayangkan, aku merasa berada persis disana. Di tempat cerita itu terjadi, sehingga mampu membuatku memiliki keinginan besar untuk mengunjunginya.
Ketika aku membaca novel tetralogi Laskar Pelangi yang berlatar pulau Babel, aku ingin berkunjung ke sana. Melihat langsung sekolah Andrea yang hampir roboh, dan menikmati kopi di warung kopi “Kutunggu Jandamu” atau “Tak Usah Kau Kenang Lagi”, walaupun aku tak terlalu suka kopi
.
Ketika diriku menjelajahi novel karya Habiburrahman dengan latarnya yang bernuansa Indonesia, Arab, Mesir, Rusia, dan semacamnya, aku ingin singgah kesana. Menyaksikan megahnya masjid Prospek MIRA di Rusia, berkeliling di kampus Al Azhar, atau mampir di Ponpes Kediri atau juga ke masjid Menara Kudus.
Ketika aku menemukan diri tenggelam dalam kalimat-kalimat Tere Liye dengan masing-masing latarnya, aku juga ingin kesana. Ingin menikmati pasir putih di Gili Trawangan, berkeliling tiga negara dengan sebuah bus yang akan mengantar keliling Kalimantan, Brunei, dan Malaysia. Aku juga ingin naik sepit, dan masih banyak lagi.
Kemudian jika aku membaca novel karya Zhaenal Fanani, aku ingin merasakan atmosfer baru dimana pemberdayaan manusia dan lingkungan dimulai. Menjelajahi kealamian tempat yang dimaksudkan di cerita.
Masih banyak lagi yang ingin kukunjungi. Masih segudang lagi yang ingin aku lakukan. Tak terhingga. Semakin aku membaca sebuah buku-buku cerita dengan latar yang sangat kental, aku menjadi tertarik untuk mengunjunginya langsung. Bahkan aku mempunyai list kecil yang disana, selain tujuan wisata yang ingin aku jelajahi di setiap jengkal dunia, aku menambahkan ingin berkunjung ke latar tempat persis di buku cerita.
Selain buku cerita yang menyihirku, aku tertarik untuk berkunjung ke tempat yang ada dalam film. Kebanyakan film-film adalah duplikat dari novel dengan bentuk yang berbeda, jenis yang berbeda, bahkan isinya sedikit berbeda karena sedikit perubahan. Tapi tak masalah. Yang aku inginkan adalah berhijrah kesana. Menikmati panorama alamnya, menjadi tamu di masyarakatnya, dan tentu saja menambah rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa.
Ketika aku terbuai dengan tempat-tempat yang menurutku asing, yang tentu saja terdapat di buku cerita atau film, aku biasa tanya pada mbah google. Mencari tahu keberadaannya dimana, lokasi tepatnya, cara menuju kesana, dan tetek bengek lain yang terkait. I like it.
Tertarik untuk berkunjung, memang sangat wajar. Karena aku benar-benar ingin merasakan seperti sedang menjadi saksi atas adegan-adegan dengan latar tertentu di film atau buku cerita. Aku suka film yang berjenis religi. Fantasi juga suka, terlebih tiga dimensi seperti Barbie. Korea, suka tapi terbatas bila terkait dengan sejarah. Film barat aku juga suka. Apalagi yang berkisah tentang petualangan, sejarah, detektif, dan lainnya yang berhubungan dengan petualangan alias mengunjungi suatu tempat.
Daftar list semakin banyak. Tempat wisata semakin berjubel disana. Tinggal menambah bila ada destinasi menarik, atau berencana untuk mengunjunginya.
Sepertinya, Indonesia menjadi target pertama khususnya Jawa Timur. Provinsi dimana aku tinggal. Duh aku senang sekali membayangkan bisa keliling dunia. Apalagi negara yang selalu menyuguhkan empat musim. Musim panas dengan matahari yang bersinar hangat, musim dingin yang ditandai turunnya salju, musim gugur yang ditandai dengan daun-daun yang berguguran dari dahannya, dan musim semi, dimana bunga-bunga mekar dan semuanya bersemi memadu kasih, memulai kehidupan baru.

Semoga mimpiku menjelajahi tiap jengkal dunia terkabul. Aamiin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hati

Assalamualaikum sahabat semua.. long time no see.. how are you today.. Sudah lama aku tak nge-post tulisan apapun, tapi kini aku ingin men...