Kamis, 22 Oktober 2015

Be A Muslimah (part 2- Pandai-Pandailah Bersyukur)

Be A Muslimah (part 2- Pandai-Pandailah Bersyukur)

Rasa malas selalu menjadi alasan.
“Banyak tugas menumpuk. Badan capek. Belum juga cucian yang segunung. Belum juga nyiapin bahan buat presentasi besok. Beuh.. capeknya hari ini. Males banget pokoknya. Males itu siapa sih? Alamatnya dimana? Anaknya siapa sih dia itu? Sangat menganggu sekali. hufft”
Setelah itu apa yang kamu lakukan? Apa hanya bermalas-malasan di tempat tidur? Atau di hadapan televisi sambil tiduran sementara kamu sadar bahwa banyak sekali yang harus dikerjakan?
Kalo sobat muslimah pilih yang mana? Bermalas-malasan? Haduh koq pilih malas-malasan sih? Katanya muslimah produktif, muslimah sejati, koq suka bermalas-malasan?
Assalamualaikum.. Apa kabar nih sobat muslimah.. ketemu lagi di Be A Muslimah- part dua. Kali ini kita akan membahas sebuah motivasi hidup agar nggak bermalas-malasan, tidak ada kata untuk malas dan tidak ada di dalam diri kita tempat untuk bersarangnya rasa malas. Kalau kita bermalas-malasan, kita pasti akan mengeluh pada keadaan. Kalau kita mengeluh, pasti jadi tidak semangat mengerjakan apapun alias males. Keduanya itu satu paket sob. Murah lagi. Free ongkir. Eh, koq malah olshop.
 Malas boleh koq. Siapa yang melarang
, coba? Toh hidup-hidup kita. Iya kan? Tapi kalo bermalas-malasan, baru tidak boleh. Allah tidak senang dengan muslimah yang suka mengeluh dan bermalas-malasan.
“Kita ini kan manusia, wajar donk kalau mengeluh dan bermalas-malasan?”
Iya wajar banget gitu loh..! manusiawi banget malah. Penulis sendiri juga terjangkit si malas ini. Maka dari itu yukk belajar sama-sama memerangi kemalasan. Jangan sampai kita selalu mengeluh ketika dihadapkan suatu pekerjaan yang berat. Malah bisa-bisa teman atau sahabat kita ikut-ikutan mengeluh gara-gara kita mengeluh. Apalagi sampai mereka malas mengerjakan kewajibannya.
“Lantas gimana caranya biar nggak mengeluh dan nggak bermalas-malasan?”
Dengan bersyukur tentunya. Mensyukuri apapun yang diberikan olehNya kepada kita. Menjadi muslim muslimah yang pandai bersyukur, insyaAllah hidupnya mujur.
“Bersyukur?”
Iya memanfaatkan kelebihan yang ada pada diri kita dan memperbaiki kekurangan yang ada. itu bukti kalau kita berterima kasih pada Allah.
“Jadi begitu ya? Kita harus selalu bersyukur pada apa-apa yang Allah berikan. Nah terkadang bukan hanya kenikmatan yang kita peroleh dari Allah. Melainkan juga ada cobaan, musibah, dan kawan-kawannya. Apa tetap bersyukur?”
Dalam Al Quran surat ……. ayat …. menyatakan bahwa barang siapa yang apabila bersyukur atas nikmat yang diberikan, maka Allah akan menambahkan, dan apabila ditimpa musibah maka ia bersabar.
“Oo jadi kesimpulannya kita harus selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan dan bersabar ketika ditimpa musibah. Lalu, hubungannya sama mengeluh dan bermalas-malasan apa?”
Iya betul sekali. Nah kalau hubungannya, ya berhubungan banget. Sangat berinteraksi. Kalau kita mengeluh dan bermalas-malasan berarti kita kurang pandai bersyukur.
“Loh koq bisa?”
Iya. Bayangkan kalau kita bermalas-malasan. Berapa jumlah waktu yang kita habiskan untuk bermalas-malasan? Lalu berapa jumlah waktu yang kita habiskan untuk bekerja? Kalau dihitung lebih banyak yang mana? Misalnya. Kita lagi banyak tugas dari guru atau dosen. Deadline yang diberikan juga lumayan panjang. Pasti senang banget kan?
“Ya banget”
Nah apa kamu mengerjakan tugas tersebut dengan mencicilnya atau saat mendekati deadline?
“Biasanya sih mendekati deadline. Ngapain dikerjakan sekarang toh deadline nya masih panjang”
Nah itu kesalahan yang harus dibenahi dari sekarang. ketika kita merasa mempunyai banyak waktu, kita bermalas-malasan. Membiarkan tugas yang banyak gara-gara deadline yang panjang. Kebanyakan pasti kedodoran alias keteteran. Kamu mengalaminya nggak biasanya?
“Iya sih. Tapi akhirnya selesai juga kan?”
Selesai sih selesai. Tapi prosesnya itu loh yang bikin sesak napas. Coba bila kamu mengerjakan tugasnya dengan mencicil, pasti kamu nggak akan keteteran. Bahkan sebelum deadline, tugasmu sudah selesai.
Tugasnya kan nggak hanya satu. Bisa dua atau tiga. Bahkan tiap bidang studi atau mata kuliah dapat tugas. Wah banyak banget kan? Jadi, pertama kamu pilih dan pilah tugas-tugas yang bentar lagi mau deadline. Kedua, kerjakan tugas tersebut sampai selesai sebelum deadline tiba.
Nah untuk yang deadline nya panjang, maka pilih tugas yang sekiranya membutuhkan waktu panjang untuk menyelesaikannya. Misalnya observasi dan penelitian. Meskipun laporannya belakangan, tapi kalo data lapangan udah terkumpul kan tinggal mengolahnya saja? Tugas deadline panjang dapat dikerjakan setelah atau diselingi dengan mengerjakan tugas yang bentar lagi deadline. Pastinya sobat muslimah juga punya cara tersendiri kan dalam mengerjakan tugasnya? Apalagi sobat yang aktif di organisasi. Wah pasti banyak bangeeeet tugasnya. Maka sangat diperlukan adanya kepandaian dalam mengatur waktu. Ketika kita mengeluh karena banyak tugas, biasanya akan merembet pada yang namanya malas. Orang malas itu kurang pandai mensyukuri waktunya. Ini nih nikmat yang sering dilupakan banyak orang, nikmat sehat dan waktu luang. Jangan biarkan rasa malas ini bersarang dalam diri kita. Bisa saja tubuh kita akan terdisiplinkan dengan kemalasan itu. sehingga secara tidak disadari kita akan bermalas-malasan dalam beramal dan mengerjakan amal sholeh sekalipun. kalau tiba-tiba malaikat izrail mengetuk pintu hatimu dan menyatakan cintanya, gimana?
“Wah bisa berabe donk”



cd
Hidup ini berarti, maka carilah artinya, karna hanya orang yang malas yang tidak menemukan artinya..
ba

                                                                                                                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hati

Assalamualaikum sahabat semua.. long time no see.. how are you today.. Sudah lama aku tak nge-post tulisan apapun, tapi kini aku ingin men...