Be
A Muslimah (part 2- Pandai-Pandailah Bersyukur)
Rasa malas selalu
menjadi alasan.
“Banyak tugas menumpuk. Badan capek.
Belum juga cucian yang segunung. Belum juga nyiapin bahan buat presentasi
besok. Beuh.. capeknya hari ini. Males banget pokoknya. Males itu siapa sih?
Alamatnya dimana? Anaknya siapa sih dia itu? Sangat menganggu sekali. hufft”
Setelah itu apa yang kamu
lakukan? Apa hanya bermalas-malasan di tempat tidur? Atau di hadapan televisi
sambil tiduran sementara kamu sadar bahwa banyak sekali yang harus dikerjakan?
Kalo sobat muslimah
pilih yang mana? Bermalas-malasan? Haduh koq pilih malas-malasan sih? Katanya
muslimah produktif, muslimah sejati, koq suka bermalas-malasan?
Assalamualaikum.. Apa
kabar nih sobat muslimah.. ketemu lagi di Be
A Muslimah- part dua. Kali ini kita akan membahas sebuah motivasi hidup
agar nggak bermalas-malasan, tidak ada kata untuk malas dan tidak ada di dalam
diri kita tempat untuk bersarangnya rasa malas. Kalau kita bermalas-malasan,
kita pasti akan mengeluh pada keadaan. Kalau kita mengeluh, pasti jadi tidak
semangat mengerjakan apapun alias males. Keduanya itu satu paket sob. Murah
lagi. Free ongkir. Eh, koq malah olshop.
Malas boleh koq. Siapa yang melarang
, coba?
Toh hidup-hidup kita. Iya kan? Tapi kalo bermalas-malasan, baru tidak boleh.
Allah tidak senang dengan muslimah yang suka mengeluh dan bermalas-malasan.
“Kita
ini kan manusia, wajar donk kalau mengeluh dan bermalas-malasan?”
Iya wajar banget gitu loh..! manusiawi
banget malah. Penulis sendiri juga terjangkit si malas ini. Maka dari itu yukk
belajar sama-sama memerangi kemalasan. Jangan sampai kita selalu mengeluh
ketika dihadapkan suatu pekerjaan yang berat. Malah bisa-bisa teman atau
sahabat kita ikut-ikutan mengeluh gara-gara kita mengeluh. Apalagi sampai
mereka malas mengerjakan kewajibannya.
“Lantas
gimana caranya biar nggak mengeluh dan nggak bermalas-malasan?”
Dengan bersyukur tentunya. Mensyukuri
apapun yang diberikan olehNya kepada kita. Menjadi muslim muslimah yang pandai
bersyukur, insyaAllah hidupnya mujur.
“Bersyukur?”
Iya memanfaatkan kelebihan yang ada pada
diri kita dan memperbaiki kekurangan yang ada. itu bukti kalau kita berterima
kasih pada Allah.
“Jadi
begitu ya? Kita harus selalu bersyukur pada apa-apa yang Allah berikan. Nah
terkadang bukan hanya kenikmatan yang kita peroleh dari Allah. Melainkan juga
ada cobaan, musibah, dan kawan-kawannya. Apa tetap bersyukur?”
Dalam Al Quran surat ……. ayat …. menyatakan
bahwa barang siapa yang apabila bersyukur atas nikmat yang diberikan, maka Allah
akan menambahkan, dan apabila ditimpa musibah maka ia bersabar.
“Oo
jadi kesimpulannya kita harus selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan dan
bersabar ketika ditimpa musibah. Lalu, hubungannya sama mengeluh dan
bermalas-malasan apa?”
Iya betul sekali. Nah kalau hubungannya,
ya berhubungan banget. Sangat berinteraksi. Kalau kita mengeluh dan
bermalas-malasan berarti kita kurang pandai bersyukur.
“Loh
koq bisa?”
Iya. Bayangkan kalau kita
bermalas-malasan. Berapa jumlah waktu yang kita habiskan untuk bermalas-malasan?
Lalu berapa jumlah waktu yang kita habiskan untuk bekerja? Kalau dihitung lebih
banyak yang mana? Misalnya. Kita lagi banyak tugas dari guru atau dosen. Deadline yang diberikan juga lumayan
panjang. Pasti senang banget kan?
“Ya
banget”
Nah apa kamu mengerjakan tugas tersebut
dengan mencicilnya atau saat mendekati deadline?
“Biasanya
sih mendekati deadline. Ngapain dikerjakan sekarang toh deadline nya masih
panjang”
Nah itu kesalahan yang harus dibenahi
dari sekarang. ketika kita merasa mempunyai banyak waktu, kita
bermalas-malasan. Membiarkan tugas yang banyak gara-gara deadline yang panjang. Kebanyakan pasti kedodoran alias keteteran.
Kamu mengalaminya nggak biasanya?
“Iya
sih. Tapi akhirnya selesai juga kan?”
Selesai sih selesai. Tapi prosesnya itu
loh yang bikin sesak napas. Coba bila kamu mengerjakan tugasnya dengan
mencicil, pasti kamu nggak akan keteteran. Bahkan sebelum deadline, tugasmu sudah selesai.
Tugasnya kan nggak hanya satu. Bisa dua
atau tiga. Bahkan tiap bidang studi atau mata kuliah dapat tugas. Wah banyak
banget kan? Jadi, pertama kamu pilih dan pilah tugas-tugas yang bentar lagi mau
deadline. Kedua, kerjakan tugas
tersebut sampai selesai sebelum deadline
tiba.
Nah untuk yang deadline nya panjang, maka pilih tugas yang sekiranya membutuhkan
waktu panjang untuk menyelesaikannya. Misalnya observasi dan penelitian.
Meskipun laporannya belakangan, tapi kalo data lapangan udah terkumpul kan tinggal
mengolahnya saja? Tugas deadline
panjang dapat dikerjakan setelah atau diselingi dengan mengerjakan tugas yang
bentar lagi deadline. Pastinya sobat
muslimah juga punya cara tersendiri kan dalam mengerjakan tugasnya? Apalagi
sobat yang aktif di organisasi. Wah pasti banyak bangeeeet tugasnya. Maka sangat
diperlukan adanya kepandaian dalam mengatur waktu. Ketika kita mengeluh karena
banyak tugas, biasanya akan merembet pada yang namanya malas. Orang malas itu
kurang pandai mensyukuri waktunya. Ini nih nikmat yang sering dilupakan banyak
orang, nikmat sehat dan waktu luang. Jangan biarkan rasa malas ini bersarang
dalam diri kita. Bisa saja tubuh kita akan terdisiplinkan dengan kemalasan itu.
sehingga secara tidak disadari kita akan bermalas-malasan dalam beramal dan
mengerjakan amal sholeh sekalipun. kalau tiba-tiba malaikat izrail mengetuk
pintu hatimu dan menyatakan cintanya, gimana?
“Wah
bisa berabe donk”
cd
Hidup ini berarti,
maka carilah artinya, karna hanya orang yang malas yang tidak menemukan
artinya..
ba
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar